Bangkep, Banggaiplus.com – Calon Bupati Banggai Kepulauan (Bangkep) Rusli Moidady kemarin menyambangi warga di beberapa desa di Wilayah Kecamatan Buko.
Langkah politik terkait penguatan elektabilitasnya di wilayah itu dilalukan dengan humanis. Pidato Rusli di momen yang dihadiri oleh sejumlah tokoh masyarakat, tokoh agama dan tokoh pemuda setempat itu, menitik beratkan pada isu perubahan dan pemerataan pembangunan infrastruktur dan penguatan sosial masyarakat secara menyeluruh di Wilayah Banggai Kepulauan yang nantinya dia lakukan.
Setelah membeberkan rencana yang telah diformat dalam program kerjanya, calon bupati yang berlebel putra daerah ini juga menyampaikan pesan-pesan sosial dengan pendekatan humanis dengan nuansa kultural, terbukti membuat masyarakat yang hadir ketika itu hanyut dengan suasana keakraban. Antusiasme masyarakat setempat menjadi indikator kuat kalo figur mantan Sekda Bangkep diterima dengan suka cita di tengah masyarakat.
Dalam kesempatan itu dia memotivasi dan memberikan wejangan kepada masyarakat agar mempererat sikap “Montolutusan” atau persaudaraan diantara komunitas asli di Banggai Kepulauan.
Karena dalam momen politik dewasa ini sangat rentan terjadi gesekan sesama masyarakat lokal. Makanya dia mengajak masyarakat untuk menjunjung tinggi sikap “Montulutusan” untuk menjaga eksistensi persaudaraan dari dari benih-benih perpecahan yang ditabur oleh pihak luar yang tidak faham dengan situasi dan perilaku kultural masyarakat setempat.
Masyarakat Buko juga disarankannya untuk menjaga marwah masyarakat Bangkep untuk tidak menjadi objek transaksional demi memuluskan niat politik oknum tertentu yang hanya mengumpulkan “pundi-pundi” untuk kemudian hasilnya mereka alihkan ke daerah asalnya.
Jika ada figur politik yang “mengadu nasib” demi keuntungan semata dapat dipastikan mereka itu adalah politisi yang merusak tatanan sosial dan ekonomi masyarakat lokal. Makanya para penggaduh nasib yang menjual produk politik dengan imbalan sejumlah uang itu, wajib dipulangkan “kehabitat” asal mereka dengan kekalahan.(adibua)