Luwuk, Banggaiplus.com-Nama Serda Nekat Babinsa Desa Tirtakencana, Margakencana dan Desa Mekarkencana Kecamatan Toili Kabupaten Banggai ini, patut diapresiasi.
Sebab Anggota Kodim 1308/LB.
Wilayah Koramil 03/Batui ini, selepas bertugas ia harus berjibaku dengan usaha budidaya ikan lele yang dia geluti.
Selain meningkatkan ekonomi keluarganya, suami dari Sri Wahyuni ini, ikut memberi dampak ekonomi kepada warga sekitarnya.
Hal itu bukan isapan jempol belaka buktinya, ia mengajak dan mengedukasi warga sekitar agar memanfaatkan lahan pekarangan menjadi kolam tempat budidaya ikan lele. Kini ada enam orang yang telah mengikuti jejaknya.
“Upaya meningkatkan perekonomian masyarakat saat ini banyak cara yang harus ditempuh dan tidak hanya mengandalkan di sektor pertanian saja, ujarnya Selasa (27/9/2022).
Namun dapat dilakukan dengan cara memanfaatkan lahan pekarangan yang ada dilingkungan masing-masing agar bernilai ekonomi.
Terkait dengan pemanfaatan lahan pekarangan tersebut, Serda Nekat sering mengajak masyarakat di wilayah binaannya agar lahan pekarangan yang masih kosong supaya dimanfaatkan, khususnya budidaya ikan lele.
“Usaha disektor perikanan, merupakan salah satu usaha untuk meningkatkan ekonomi warga, jangan hanya di sektor pertanian namun harus mempunyai inovatif lain,” katanya.
Budidaya ikan lele yang kini digelutinya itu sejak 3 tahun lalu, telah memberi dampak ekonomi terhadap keluarganya. Dari pengakuan Serda Nekat, awalnya dia hanya miliki satu kolam saja namun kini usahanya itu sudah berkembang dan sekarang bapak dari Dinda Eka Wahyuni Pratiwi dan Ulil Arsya Hafidzan Irhamna telah memiliki 26 bidang kolam di pekarangan rumahnya yang berukuran 800 meter bujur sangkar.
Dari jumlah kolam itu, setiap bulanya sanggup menghasilkan 500 kilo gram per bulan. Sementara harga ikan lele dipasaran lokal Toili mencapai Rp.30.000/Kg.
“Untuk penjualan hingga saat ini masih berjalan stabil, dalam satu bulan bisa panen 500 kg. Sebab metode yang saya terapkan dengan penaburan benih/bibit ke kolam secara berjenjang, sedangkan masa panen ikan lele selama 1 bulan. Sementara harga penjualan Rp.30.000/Kg. Jadi kalau 500 kilo gram dikalikan tiga puluh ribu rupiah, setiap bulannya omzet penghasilan bruto/kotor lima belas juta rupiah per bulan. Ini cukup menjanjikan, makanya saya mengajak dan mengedukasi bahkan memberikan modal usaha secara cuma-cuma kepada warga binaan saya yang punya kemauan,” kata Serda Nekat.
Dia menambahkan, untuk menekan biaya produksi, dirinya berencana akan akan memproduksi pakan buatan sendiri.(pb-01)