banner 728x90 banner 728x90 banner 728x90

Seorang Nelayan Asal Luwuk Timur Ditemukan Tewas Mengambang

banner 728x250

Luwuk, Banggaiplus.com-Seorang nelayan yang diketahui belakangan bernama Muin Sudur (43) asal Desa Luok kecamatan Luwuk Timur, ditemukan sudah tak bernyawa.

Pria malang yang berprofesi nelayan tersebut, ditemukan mengambang dan sudah tak bernyawa. Pria tersebut ditemukan oleh nelayan asal Desa Ombuli, Kecamatan Bulagi Utara, Kabupaten Banggai Kepulauan, sekitar pukul 13.00 Wita yang tengah memancing di perairan laut Selat Peling, Minggu (11/9/2022).

Hari itu pula jenazahnya dievakuasi oleh Aparat TNI-Polri dan sekira pukul 17.15 Wita.

Kapolsek Luwuk AKP Candra SH, MH, dalam siaran persnya, Senin (12/9/2022) mengatakan, setelah Anggota Piket Polsubsektor Luwuk Timur mendapatkan informasi dari masyarakat bahwa telah ditemukan seorang mayat laki-laki yang diduga tewas tenggelam. Aparat langsung menuju tempat kejadian perkara, untuk mengidentifikasi korban

“Setelah diidentifikasi, Jenazah tersebut diketahui bernama Muin Sudur (43). Pria malang itu, ditemukan pertama kali oleh seorang nelayan asal Desa Ombuli, Kecamatan Bulagi Utara, Kabupaten Banggai Kepulauan, sekitar pukul 13.00 Wita yang tengah memancing di perairan laut Selat Peling,” ujarnya.

Menurut Kapolsek, saksi yang bernama Anto saat itu sedang memancing dan menemukan salah satu perahu jalan sendiri tanpa pengemudi, sementara posisi mesin hidup.

Melihat hal aneh tersebut, kata Candra, saksi kemudian mencari pemilik perahu tersebut dan ternyata korban sudah tenggelam.

“Korban ditemukan saksi tenggelam dengan posisi terlilit senar pancing di leher yang mengakibatkan korban meninggal dunia,” kata Candra.

Lebih lanjut perwira pangkat tiga balak ini menjelaskan, saksi kemudian menghubungi salah satu kenalannya yang tinggal di Kelurahan Bungin, Kecamatan Luwuk, dengan menyebutkan ciri-ciri perahu korban.

“Dan ternyata rekan saksi mengenal perahu milik korban dan langsung menghubungi keluarga korban di di Dusun III Lambangan, Desa Louk dan langsung menjemput korban dengan menggunakan empat perahu serta 1 speed,” jelasnya.

Dari hasil koordinasi, lanjut Candra, pihak keluarga korban menolak untuk dilakukan Visum dan sudah menerima dengan ikhlas kematian korban dengan membuat surat pernyataan.

“Pihak keluar menolak untuk dilakukan visum dan akan membuat surat penyataan penolakan,” tutup Candra.(*/@di)

error: Content is protected !!