Luwuk.Banggaiplus.com-Intensitas curah hujan yang relatif tinggi di Kabupaten Banggai Sulawesi Tengah (Sulteng) sepekan terakhir ini, menyebabkan banjir di beberapa wilayah kecamatan.
Dari sekian jumlah titik banjir, ada dua wilayah yang paling besar luasan banjir yakni dataran Toili dan Kecamatan Bunta.
Di Kecamatan Bunta misalnya, selain curah hujan tinggi, pemicu lain sehingga banjir melanda wilayah itu, karena adanya aktivitas pertambangan Nikel yang dilakukan oleh PT. Koninis Fajar Mineral (KFM). Perusahan itu dituding tidak mengikuti prosedur Analisis Dampak Lingkungan (Amdal).
Tudingan itu disampaikan langsung Bupati Banggai Amirudin Tamoreka ketika Rapat Koordinasi (Rakor) Penanganan dan Kesiapsiagaan Pasca Bencana Banjir di Wilayah Kabupaten Banggai, di Ruang Rapat Umum Sekretariat Daerah, Senin (1/8/22).
Dalam kesempatan itu Amirudin menyatakan sikap tegasnya, untuk mengundang pihak PT. Koninis Fajar Mineral (KFM) agar bertanggung jawab kerusakan pasca banjir yang diduga akibat aktivitas pertambangan di wilayah Bunta.
“Kami akan panggil khusus PT. KFM untuk mempertanggung-jawabkan akitivitas eksplorasi nikel yang diduga kuat tidak memperhatikan prosedur Amdal, sehingga memperparah banjir di Desa Tuntung, Pongian dan Koninis,” ujar Amirudin.
Meski PT. KFM berkilah jika aktivitas mereka menjadi salah satu penyebab parahnya banjir di wilayah Bunta. Namun bupati tetap kekeuh dengan tudingannya itu.
Bukan tanpa alasan tudingan yang di alamakan pada perusahan nikel tersebut. Karena sesuai hasil pemantauan tim pemerintah Banggai pasca banjir fakta di lapangan ada kesalahan dalam menjalankan aktivitas pertambangan.
“Saat kami meninjau lapangan, ditemukan ada beberapa titik bekas aktivitas eksplorasi yang terendam air
Karena sistem drainase dikawasan itu tidak berfungsi dengan baik. Karenakan fisik saluran air atau drainase dibuat perusahan itu telah telah ambruk, dan menutupi ruas jalan,” kata bupati.
Di hadapan peserta rapat koordinasi yang dihadiri oleh oleh Unsur Forkopimda Banggai, Sekretaris Daerah Banggai, Ir. Abdullah Ali., M.Si, Asisten II, Kepala Bagian SDA Setda Banggai, Camat, serta para Pimpinan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait. Dia mengingatkan, tak hanya pada perusahan yang beroperasi di Kabupaten Banggai saja, namun Tamoreka juga mengingatkan kepada semua pihak untuk serius mengatasi dan mengantisipasi bencana banjir, terlebih khusus daerah-daerah yang rawan banjir, seperti dataran Batui, Toili dan di wilayah Kecamatan Bunta.
“Kedepannya, pemerintah akan memprogramkan antisipasi banjir dengan melalukan normalisasi daerah aliran sungai (DAS), diwilayahnya rawan banjir,” pintanya (*/moel)