Luwuk, Banggaiplus.com – Dalam politik, personal branding sebagai identitas politik, menjadi hal wajib bagi politisi untuk membangun kepercayaan masyarakat terhadap dirinya. Hal itulah yang kemudian menjadi rujukan bagi, politisi muda yang bernaung dibawah bendera Partai Demokrat Banggai.
Mengusung tagline “Amanah Tano Babasalan” yang bermakna mengemban amanah tanah leluhur, menjadi personal branding politik Prayudi Baharullah.
Dengan konsep itu, dia tampil dengan orientasi politik yang berbasis kearifan lokal. Dialah satu-satunya politisi yang berkomitmen dan konsen menyuarakan hak ulayat serta peran-peran masyarakat adat Banggai.
Prayudi, melalui partai besutan AHY tampil berkontestasi di Daerah Pemilihan (Dapil II) Banggai. Dapil II meliputi wilayah Kecamatan Pagimana, Lobu, Bunta, Nuhon, Simpang Raya dan Kecamatan Bualemo.
Diketahui lima wilayah kecamatan tersebut sebagian besar didiami oleh komunitas masyarakat lokal atau etnis Saluan. Jadi tak heran jika “Anak Saluan” yang satu ini, mengusung tagline “Amanah Tano Babasalan” sebagai identas politiknya.
“Amanah Tano Babasalan” , tak hanya slogan atau tagline politik belaka, namun Prayudi Baharullah yang disambangi Banggaiplus.com di Media Center Partai Demokrat Banggai di Kelurahan Jole, mengatakan komitmennya untuk memperjuangkan kembali eksistensi lembaga adat dengan sistem keadatannya, hak ulayat serta nilai-nilai budaya, yang selama ini termarginal oleh kepentingan tertentu, dengan jalur politik.
“Bukan soal saya mengesampingkan dan mengerdilkan hak sosial komunitas lain, atau menciptakan sikap primodialisme, bukan soal itu..!. Tetapi mengembalikan eksistensi adat, menjadi komitmen saya, sebagai bentuk tanggung jawab generasi Babasalan agar keberadaan adat tidak termarginalisasi,” papar aktivis yang dikenal vocal ini.
Merujuk hal itu, Prayudi bersama tim pemenangannya pekan lalu, menemui masyarakat di Kecamatan Pagimana, Lobu, Bunta, Nuhon dan Simpang Raya mengajak warga disana agar bersama-sama berjuang mengembalikan eksistensi adat dan kelembagaannya melalui jalur politik.
Tanpa diduga ajakan tersebut disambut dengan suka cita oleh tokoh, perangkat adat dan masyarakat di wilayah itu. Bahkan beberapa tokoh adat yang masuk dalam sistem perangkat adat, dengan terang-terangan menyatakan sikap, akan memenangkan Prayudi Baharullah dipileg tahun 2024.
Bahkan dukungan serupa tak hanya dari tokoh serta perangkat adat di wilayah saja. Justeru dukungan penuh dalam bentuk instruksi kepada perangkat adat di Dapil II untuk memenangkan Prayudi Baharullah, sudah dilakukan oleh salah seorang putra Tomundo Banggai.
Support dari ‘putra mahkota’ tersebut sebagai instrumen utama serta menjadi stimulan energi politik dalam langkah menuju istana lalong. Sebab di lembaga itu secara legal formal dapat melakukan penetrasi dan tekanan diplomasi politik untuk menyuarakan aspirasinya rakyat secara konstitusional.
“Saya akan wujudkan dengan memperjuangkan legalisasi hukum, tentang regulasi adat melalui Peraturan Daerah (Perda) dan petunjuk teknisnya. Itu menjadi hal wajib yang akan saya lakukan nanti di parlemen,” ujar Udi sapaan akrabnya.
AH & AHY Jadi ‘Jualan’
Disisi lain politisi yang saat ini memegang tampuk pimpinan di BakomStra Demokrat Banggai, dalam setiap momen pertemuan politiknya dengan masyarakat, Prayudi tak hanya menjual dirinya saja sebagai caleg DPRD Banggai saja.
Dengan kemampuan argumentasi yang dimilikinya, selain menjelaskan program kerja partai. Ia juga dengan lugas menyerukan ajakan kepada warga agar dapat memenangkan Ketua DPD Partai Demokrat Sulteng, Anwar Hafid (AH) pada helatan pemilihan gubernur Sulteng dan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) sebagai Cawapres 2024 mendatang.
Lebih jauh Prayudi Baharulah memaparkan, selaku pengurus teras partai, ia sering menyarankan kepada seluruh pengurus di semua level, terlebih caleg yang menggelar pertemuan dengan warga, agar sebisanya mengkampanyekan AH dan AHY, sesuai dengan kontestasi pemilihan yang mereka ikuti.
Selain Prayudi Baharullah yang bertarung di Dapil II dan Lilis Widiawati Kosasi (LWK) di Dapil IV yang kerap mengkampanyekan AH dan AHY, di setiap momen pertemuan dengan warga. Dari pantauan media ini, ada beberapa bakal Caleg yang entah disengaja atau tidak dalam beberapa momen pertemuan dengan warga mereka sama sekali tidak menyebut atau mengkampanyekan sosok AH atau AHY.
Ketika disinggung soal sikap dan perilaku politik caleg seperti itu, Prayudi Baharullah enggan menanggapi soal itu. Namun dia juga tidak menampik kebenaran tentang hal tersebut.
“Idealnya dalam setiap agenda pertemuan dengan warga, bakal caleg menjadi hal wajib untuk mengkampanyekan nama AH dan AHY sebagai calon Gubernur Sulteng dan calon Wapres,” tandasnya. (bp-01)