Bangkep, Banggaiplus.com – Sebanyak lima siswa yang dirawat di Unit Perawatan Intensif (ICU) Rumah Sakit Trikora Salakan, Banggai Kepulauan (Bangkep), Sulawesi Tengah, akibat dugaan keracunan makanan dari program Makanan Bergizi Gratis (MBG), dilaporkan dalam kondisi stabil.
Data terbaru dari Rumah Sakit Trikora Salakan per 18 September 2025, pukul 17.00 WITA, mencatat total 277 siswa menjadi pasien akibat dugaan keracunan ini. Dari jumlah tersebut, 233 siswa telah diperbolehkan pulang setelah mendapatkan perawatan rawat jalan, sementara 44 siswa lainnya masih menjalani perawatan intensif di rumah sakit.
Dari pantauan langsung media ini di Rumah Sakit Trikora Salakan, tim medis terus memberikan perawatan intensif kepada kelima pasien yang berada di ICU, serta puluhan pasien lainnya yang masih dirawat.
Identitas kelima siswa yang saat ini dirawat di ICU adalah Nur Alisa, Nur Ainun, Erni Nakul, Apri Sesya, dan Lidya Tale. Informasi mengenai sekolah asal kelima siswa tersebut belum diperoleh hingga saat ini.
Pihak rumah sakit terus berupaya memberikan penanganan intensif kepada seluruh pasien yang datang dengan gejala keracunan. Observasi dan tindakan medis yang memadai segera dilakukan begitu pasien tiba di rumah sakit.
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Banggai Kepulauan, memastikan ketersediaan sarana dan prasarana pendukung seperti oksigen, cairan infus, dan obat-obatan dalam kondisi aman.
“Masyarakat tidak perlu khawatir, stok obat-obatan dan sarana pendukung lainnya masih mencukupi,” jelasnya.
Sementara Bupati Banggai Kepulauan, Rusli Moidady, menjamin, seluruh pasien yang diduga mengalami keracunan, akan mendapatkan pelayanan medis yang maksimal hingga dinyatakan pulih sepenuhnya.
“Pemerintah Kabupaten Banggai Kepulauan akan memantau dan terus memberikan tindakan pelayanan medis hingga seluruh siswa/siswi dinyatakan sembuh,” tegas Rusli Moidady dalam keterangan persnya hari ini.
Kasus ini menjadi perhatian serius Pemerintah Kabupaten Banggai Kepulauan, yang berjanji akan melakukan investigasi menyeluruh terkait penyebab keracunan massal ini. (Bp01)