Luwuk, Banggaiplus.com – Pasca dilantik sebagai Bupati Banggai Kepulauan (Bangkep), Rusli Moidady, muncul spekulasi, ia akan memegang kendali Partai Golkar Bangkep di Musyawarah Daerah (Musda) Partai Golkar 2025.
Walaupun Partai Golkar menjadi salah satu partai pengusung yang menentukan kemenangan Rusli Moidady meraih kursi bupati di Pilkada Bangkep 2024, dukungan politik tersebut ternyata tidak cukup kuat untuk memengaruhi Rusli Moidady memilih partai berlambang beringin tersebut.
Sebelum Pilkada Bangkep 2024, berkembang rumor politik bahwa Rusli Moidady berkomitmen untuk bergabung dengan Golkar. Rumor inilah yang kemudian menjadi alasan Partai Golkar mengusungnya sebagai calon bupati saat itu. Namun, rumor tersebut belum terkonfirmasi kebenarannya.
Akhirnya, terjawab sudah ke mana arah politik Rusli. Ia lebih memilih Partai Gerindra sebagai wadah politiknya. Hal ini ditandai dengan pengukuhannya sebagai Ketua DPC Partai Gerindra Banggai Kepulauan oleh Ketua DPD Partai Gerindra Sulteng, Longki Djanggola, pada Kamis (30/10/2025) di Palu.
Dengan demikian, resmi sudah Rusli Moidady menahkodai partai besutan Prabowo Subianto di Bangkep untuk masa bakti 2025-2030, menggantikan Rais Adam.
Sebagai pemimpin baru di Partai Gerindra, Rusli Moidady mengukuhkan posisinya sebagai salah seorang politisi yang patut diperhitungkan oleh rival-rival politiknya. Walaupun belum tampak secara nyata, sinyalemen geo politik di Bangkep mulai terasa kompetitif.
Dengan memegang tampuk pimpinan partai, memunculkan pertanyaan spekulasi di kalangan publik, apakah Rusli Moidady bisa bernafas lega, dengan arah kebijakan politiknya dapat “diamankan” oleh perwakilan Gerindra di parlemen Trikora? Entahlah.
Dari pengamatan media ini, pasca pengukuhan Rusli Moidady sebagai Ketua Partai Gerindra Bangkep, jajaran pengurus DPD II Partai Golkar Bangkep tampak “dingin” tanpa ada reaksi maupun tanggapan politik. (bp01)
